TUTORIAL EDITING VIDEO

Mengenal Pinnacle Studio 9.4
Pinnacle Studio 9.4 adalah sebuah program video editing yang memiliki kemudahan dan fitur yang lengkap. Pinnacle Studio 9.4 cukup populer untuk dipergunakan karena kemudahan dan kelengkapan fiturya


Tampilan Program Pinnacle Studio 9.4
Keterangan
a.Tombol switch, terdapat tiga tombol utama, yaitu Capture, Edit, dan Make Movie, ketiga tombol ini merupakan proses penangkapan gambar, pengeditan, dan pembuatan video final.
b.Album, adalah tempat penyimpanan dan pengambilan bahan untuk menyusun video-video, di dalam album terdapat sumber video, title, transisi, image, suara, foto, dan lain-lain.
c.Jendela movie adalah tempat untuk proses penyusunan dan pengeditan video. Dalam jendela ini dapat dilakukan peletakan obyek klip video, title, transisi, suara, dan image yang membentuk sebuah video final yang diinginkan.
d.Jendela preview adalah jendela untuk melihat dan memainkan sebuah klip video dan audio. Serta dapat berfungsi sebagai tempat untuk memainkan hash komposisi pengeditan video yang sedang dilakukan.

Keunggulan Pinnacle Studio 9.4 dengan Versi 9.0:
Pinnacle Studio 9.4 memiliki keunggulan dari versi Pinaccle studio 9.0 sebelumnya. Pinnacle Studio 9.4 memiliki fitur-fitur yang lebih lengkap seperti Chroma key, PiP (Picture in Picture), Still image yang membuat seolah-olah foto tersebut menjadi video yang sebenarnya, dan dalam Pinnacle Studio 9.4 memiliki penambahan fitur di setiap efek-efek video sehingga penggunaannya dapat menghasilkan video yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan sendiri.
Perangkat Komputer yang diperlukan:
Adapun perangkat computer yang dibutuhkan agar pengeditan video dapat dilakukan dengan baik yaitu:
1. Windows 98 SE, Millenium, Windows 2000, Windows XP
2. Memory minimum 256 MB
3. Motherboard Intel Pentium / AMD 800 MHZ
4. DirectX 9 atau graphics card dan sound card yang lebih tinggi
5. 500 MB ruang disk untuk instalasi software
6. CD ROM drive

Konsep Kerja Pinnacle Studio 9.4
Capture adalah tahap pertama dari proses pengeditan sebuah video. Capture adalah tahap menangkap gambar dari camcorder. Hasil video capture disimpan di dalam file video dengan format avi atau mpeg.
Mode Capture terdapat dua mode capture, yaitu analog capture dan digital capture. Mode yang digunakan sangat tergantung pada camcoder yang dimiliki; apabila camcoder-nya adalah tipe analog, maka mode analog capture yang dipergunakan di dalam menangkap video. Sedangkan apabila camcoder-nya adalah DV (digital), maka mode digital capture yang dipergunakan.
Pembuatan Filem adalah tahap ketiga atau tahap terakhir. Tahap ini adalah pembuat video final dari video hasil komposisi (pengeditan) yang telah dilakukan pada tahap kedua. Adapun video final yang dihasilkan dalam berupa file avi, mpeg, real video atau disimpan di dalam keping VCD atau DVD.

Pengolahan dengan Timeline dan Transisi
Pinnacle Studio 9.4 menyediakan tipe tampilan dalam jendela editing selain storyboard, yaitu timeline. Timeline menyusun klip berdasarkan baris sesuai dengan tipe klip. Di sana terdapat lima buah baris, yaitu klip video, klip audio, klip suara, klip title, klip musik. Cara mengaktifkan jendela timeline adalah dengan mengklik menu View – Timeline. Cara lain mengaktifkan jendela timeline adalah dengan mengklik tombol Timeline View.

Teknik Zoom dalam Timeline
Pinnacle Studio 9.4 menyediakan fungsi zoom dalam timeline, sehingga dapat melihat klip-klip yang telah diimpor lebih jelas untuk bagian tertentu.
PRAKTEK
Buka file video Cihampelas yang terdapat di dalam folder, dan memasukan klip scene yang ada ke dalam timeline. Kemudian menggunakan teknik zoom Ubah tampilan klip-klip dalam timeline agar lebih nampak jelas. Langkah-langkahnya:
1.Buka program Pinnacle Studio 9.4.
2.Buka file Cihampelas.
3.Klik menu Edit \ Select All.
4.Aktifkan jendela timeline dengan mengklik menu View Timeline.
5.Masukan klip scene yang terpilih dalam jendela Album ke dalam jendela timeline. Caranya klik dan drag secara langsung.
6.Letakan kursor mouse pada baris waktu, hal ini menyebapkan tampilan kursor berubah menjadi symbol jam.
7.Klik dan drag. Hal ini secara langsung akan memperbesar penampilan klip dalam jendela timeline.

Membuks Pilihan Transisi
Transisi adalah sebuah efek dalam Pinnacle Studio 9.4 yang dapat diberikan ketika berpindah dari sebuah klip video ke klip video lain agar nampak hasil yang lebih mulus dan variatif. Pinnacle Studio 9.4 menyediakan sejumlah efek transisi siap pakai dan jumlahnya cukup banyak
PRAKTEK
Dalam hal ini membuka beberapa transisi.
1.Buka program Pinnacle Studio 9.4
2.Dalam jendela album klik tab Show transistor
3.Untuk tampilan Standard Transitions, dapat dililih tipe-tipe transisi dari grup Standard Transitions ini.

4.Untuk memilih Transition yang berbeda pilih pada combo transisi

Suara dan Musik

MenonaktifKan Channel Audio
Klip video yang memiliki suara terdiri dari dua channel dalam satu klip yaitu channel video dan channel audio.Untuk menonaktifkan channel audio sehingga suara dari klip video tidak dimainkan, maka dapat mengklik tombol mute audio tepat pada baris channel audio.
Menghapus Channel Audio
Channel Audio melekat pada klip video, ketika klip video dimainkan, maka secara otomatis channel audio dimainkan juga. Untuk kasus tertentu bila tidak menginginkan bagian suara dimainkan. Untuk hal tersebut dapat dihapus channel audio pada sebuah klip.
PRAKTEK
Buka project Cihampelas. Dalam file terdapat beberapa buah scene yang kesemuanya dimasukan ke dalam jendela timeline. Klip 1 dan klip 2 channel audio-nya dihapus.
1.Buka project Cihampelas.
2.Klik menu Edit\Select All
3.Aktifkan jendela timeline dengan mengklik menu View Timeline.
4.Masukan klip scene yang terpilih dalam jendela Album ke dalam jendela timeline. Caranya klik dan drag secara langsung.
5.Lakukan zoom klip dalam timeline.
6.Pilih klip 1 dalam timeline.
7.Klik tombol Play dalam jendela Preview. Saksikan data dengarkan video dan audio yang dimainkan.
8.Perhatikan di bawah. Aktifkan tombol lock pada baris
track video.

9.Perhatikan gambar dibawah ini Pilih channel audio klip 1, klip 2 dan secara bersamaan. Caranya klik channel audio klip 1,setelah itu tekan dan tahan tombol CTRL, lalu klikshannel audio klip 2.

10.Hupus kedua channel tersebut dengan menekan tombol DEL,. Hasil penghapusan tampil seperti Gambar dibawah ini.

11.Pada baris track video, dinonaktifkan tombol lock dengan mengklik satu kali.
12.Pada klip 1 dalam timeline.
13.Klik tombol Play dalam jendela Preview. Saksikan dan dengarkan video dan audio yang dimainkan. Kali ini klip 1, klip 2 suaranya tidak ada, karena sudah dihapus.

Menggunakan Title Standar

Pinnacle Studio 9.4 menyediakan sejumlah title standar siap pakai. Title adalah teks atau gambar keterangan yang melengkapi komposisi video. Perhatikan gambar di bawah ini, untuk menggunakan title standar dapat diklik tab Show titles.

PRAKTEK
Melanjutkan dari project Cihampelas. Kemudian aplikasikan title standar untuk diubah menjadi teks di dalam klip video.
1.Buka program Pinnacle Studio 9.4.
2.Buka project Cihampelas.
3.Lakukan zoom klip dalam timeline.
4.Perhatikan dibawah ini Aktifkan tab Show titles.

5.Masukan title dalam timeline track title, lihat gambar dibawah ini

6.Dalam timeline klik ganda title yang sudah di drag ke timeline.
7.I'ainpil jendela Edit Title, Ganti isi teksnya menjadi seminar.
8.Tutup jendela Edit Title.
9.Pilih klip dalam timeline.
10.klik tombol Play dalam jendela Preview.

Periferal kamera dan Handycam


Periferal Kamera dan Handycam

Citra digital adalah hasil penangkapan suatu objek fisik menggunakan
peralatan pencitraan digital, dimana setiap bagian dari gambar tersebut
direpresentasikan dalam bentuk piksel (picture elements). Suatu citra digital
dapat diedit, dimanipulasi, dikirim, dihapus, dikopi atau dimasukkan ke
berkas komputer lainnya atau ke halaman web.
Pencitraan digital adalah proses memperoleh suatu representasi digital
dari suatu objek asli menggunakan peralatan pencitraan digital seperti
pemindai atau kamera digital.
Penangkapan (capture) perekaman suatu objek ke dalam bentuk digital.
Pemindaian adalah proses pembuatan suatu citra digital dari suatu objek
asli menggunakan peralatan pemindai dan perangkat lunak pemindaian.
Citra digital master adalah kopi dengan kualitas terbaik dari citra digital,
yang diharapkan bisa mewakili arsip asli. Citra digital master harus
merepresentasikan bahan arsip asli yang tidak termanipulasi dan diciptakan
dengan resolusi tinggi serta disimpan dalam format yang tidak dikompresi.
Citra digital akses adalah kopi dengan resolusi rendah yang diperoleh dari
master dan biasanya dibuat untuk penayangan yang baik pada layar atau
halaman web.
Thumbnail adalah kopian dengan ukuran dan resolusi yang rendah (1/4 dari
ukuran citra digital akses) yang biasanya dihubungkan (hyper linked) ke
versi dengan ukuran dan resolusi citra digital yang lebih tinggi.

PENCITRAAN DIGITAL


Istilah pencitraan digital (digital imaging) mengandung makna
pembuatan suatu citra digital dari suatu objek fisik. Suatu citra digital terdiri
dari piksel (picture elements), yang sama seperti titik (dot) pada foto di surat
kabar atau butiran (grain) pada foto hasil cetakan, yang tersusun berdasarkan
perbandingan kolom dan baris yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap
piksel merepresentasikan bagian dari citra digital dalam satu warna atau
degradasi kelabu tertentu. Suatu citra digital dapat diedit, dimanipulasi,
dikirim, dihapus, dikopi atau dimasukkan ke berkas komputer lainnya atau
ke halaman web.
Citra digital dapat digunakan untuk pencetakan, dokumentasi,
penelitian, dan publikasi secara sambung jaring (on-line) sehingga
memungkinkan khazanah arsip dapat diakses secara lebih luas. Disamping
itu dengan teknologi digital, khazanah arsip statis yang rentan untuk
digunakan atau dilihat oleh pengguna secara langsung, dapat dilihat dan
digabungkan dengan khazanah arsip statis yang berkaitan namun berada pada
lokasi yang berbeda-beda. Selain itu juga mendukung strategi preservasi
karena penanganan terhadap bahan arsip asli secara langsung dapat
dikurangi.
Berkaitan dengan penyelenggaraan Jaringan Informasi Kearsipan
Nasional (JIKN), maka pengembangan suatu pangkalan data citra digital
akan sangat mendukung akses yang efisien dan efektif terhadap khazanah
arsip statis yang terdapat di seluruh lembaga kearsipan statis di Indonesia.
Untuk itu anggota jaringan selain membuat pangkalan data yang berisi
informasi arsip statis juga menghubungkannya dengan pangkalan data citra
digital. Meskipun proses ini sebenarnya tidak begitu rumit, namun karena
berkaitan dengan teknologi dan prosedur yang mungkin belum begitu dikenal
oleh anggota jaringan maka perlu disusun sebuah petunjuk teknis tentang
bagaimana pencitraan digital arsip statis dilakukan.
Meskipun kegiatan pencitraan digital tidaklah murah namun harus
dipandang sebagai investasi jangka panjang bagi suatu organisasi yang
berkaitan dalam bidang kearsipan. Perencanaan kegiatan tersebut perlu
mempertimbangkan waktu dan sumber daya yang diperlukan bagi persiapan
fisik arsip yang akan dicitradigitalkan dan pengembangan dokumentasi yang
diperlukan untuk menjamin kontrol intelektualnya.

PERALATAN PENCITRAAN DIGITAL

1) Pemindai digital dan kamera digital
Pemilihan peralatan untuk pencitraan digital, yakni pemindai digital atau
kamera digital, harus dipertimbangkan tidak hanya dikaitkan dengan
karakteristik objek yang akan dicitrakan, tetapi juga maksud penggunaan
citra digital hasil pencitraan digital tersebut. Tidak perlu untuk membeli
pemindai digital yang canggih dan mahal bila citra digital hasil
pemindaian tersebut hanya digunakan untuk ditayangkan di situs web.
Dilain pihak bila akan dibuat citra digital master yang dapat digunakan
untuk beberapa penggunaan yang belum jelas di masa mendatang maka
pemilihan peralatan dan proses pencitraan digitalnya memerlukan
perhatian khusus.
Terdapat beberapa peralatan pencitraan digital dengan jenisjenis
sebagai berikut:

a) Pemindai digital rata (flat-bed scanner)
Merupakan jenis yang paling banyak dipergunakan dengan
beragam format, kualitas dan harga. Pemindai digital rata biasanya
diperuntukkan bagi bidang pindai 8" x 11", namun terdapat juga
pemindai untuk bidang yang lebih besar. Pemindai digital ini dapat
dibeli sekaligus dengan adapter transparansi (transparency
adapters) sehingga dapat memindai film negatif dan slide dengan
sangat mudah. Pemindai digital dengan kualitas tinggi (high end)
memiliki masalah "flare" yang lebih sedikit, selain itu juga telah
terdapat konektor untuk USB dan fire wire yang sangat
memudahkan penggunaannya.
b) Pemindai digital lembar-tunggal (single-sheet scanner)
Pemindai digital jenis ini dirancang untuk memindai kertas lembar
per lembar. Mekanismenya adalah dengan memasukkan salah satu
ujung lembaran kertas, kemudian pemindai digital akan menarik
dan mengarahkannya ke sensing array hingga kemudian
dikeluarkan ke sisi lainnya. Pemindai digital ini tidak cocok untuk
membuat citra digital dengan kualitas yang tinggi.
c) Pemindai digital pengumpan lembaran (sheet-fed scanner)
Pemindai ini biasanya digunakan untuk batch work dan tidak
boleh digunakan untuk naskah arsip asli karena dapat terjadi
jamming yang dapat menyebabkan kerusakan atau kehancuran
pada naskah arsip asli tersebut.
d) Pemindai digital drum
Menghasilkan citra digital dengan kualitas tinggi namun
harganya cukup mahal. Karena bahan-bahan yang akan
dipindai ditempatkan pada suatu drum yang berputar (rotating
drum), pemindai ini tidak disarankan untuk bahan-bahan yang
memiliki nilai tinggi, melainkan cocok untuk film negatif dan
transparansi. Sekarang ada yang menamakan drum pemindai
digital sebagai roll pemindai digital, bukan rotating drum,
karena ia menggunakan suatu pengaturan dengan memakai
conveyor belt sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan
terhadap naskah asli. Harga drum pemindai digital cukup
mahal.
e) Pemindai digital tangan
Pemindai digital jenis ini memerlukan tindakan operator
secara manual, yakni dengan memegang peralatan pemindai
digital. Untuk melakukan pemindaian, operator mengeser
secara manual peralatan tersebut pada dokumen yang dipindai.
Pemindai digital tangan ini cocok untuk objek yang kecil yang
tidak lebih besar dari peralatan itu sendiri.
f) Pemindai digital film
Secara khusus dirancang untuk pencitraan digital bahan-bahan
transparansi seperti film 35 mm. Pemindai digital film sangat
cocok untuk roll film, namun kurang cocok untuk slides; Ia
memiliki masalah dengan "flare."

Kamera digital

Sangat cocok untuk objek 3 dimensi, memiliki kualitas dan
harga yang sangat beragam. Kamera digital memiliki masalah
dengan "flare," atau bright patches pada citra digital. Jika
kamera digital yang diperlukan sebaiknya ia digunakan pada
suatu ruangan yang terkontrol seperti studio.

Untuk keperluan proses pencitraan digital disarankan
menggunakan satu komputer yang khusus untuk keperluan
tersebut. Berikut ini beberapa hal yang dapat dipertimbangkan
dalam pemilihan komputer:

a) Pilih komputer yang memiliki Random Access Memory
(RAM) sebesar mungkin (paling tidak 512 MB). Semakin
besar memori semakin memungkinkan komputer untuk
memproses data citra digital dalam jumlah banyak dan dengan
lebih cepat.
b) Pilih komputer yang memiliki processor yang tinggi untuk
mengolah citra digital (Pentium IV atau yang lebih tinggi)
c) Pilih komputer yang mendukung input data berkecepatan
tinggi melalui koneksi USB 2.0 atau IEEE 1394 "Firewire."
d) Pilih komputer yang memiliki CD-RW burner yang sesuai
dengan standar dari ISO bila ingin menyimpan hasil pencitraan
ke dalam CD-ROM.
e) Bila perlu dapat juga dilengkapi dengan DVD burner, namun
standar untuk format DVD belum ada dan masalah-masalah
migrasinya mungkin lebih cepat terjadi dari pada CD.
Jika suatu instansi akan membeli komputer baru sebagai perangkat
keras untuk pencitraan digital disarankan untuk melihat publikasipublikasi
mengenai komputer yang telah ada, misalnya majalah
komputer untuk membantu pengambilan keputusan. Dalam
mengambil keputusan disarankan sedapat mungkin
mengikutsertakan staf di bidang teknologi informasi (TI). Staf TI
tidak hanya akan membantu pengambilan keputusan namun juga
akan sangat membantu dalam proses pencitraan digitalnya.